Israel Serang UNRWA dan Hamas: Agresi terhadap Rakyat Palestina

Kelompok Hamas yang berperang melawan Israel di Jalur Gaza mengutuk undang-undang baru yang disahkan oleh parlemen Israel, melarang Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bagi pengungsi Palestina (UNRWA) untuk beroperasi di wilayah Israel dan Yerusalem Timur yang diduduki.

Kecaman Berbagai Pihak

• Reaksi Hamas: Hamas menyebut larangan terhadap UNRWA sebagai “agresi Zionis” terhadap rakyat Palestina, menjulukinya sebagai bagian dari perang dan agresi Zionis.

• Tanggapan Jihad Islam: Jihad Islam, sekutu Hamas di Jalur Gaza, menggambarkan larangan tersebut sebagai “eskalasi genosida” terhadap warga Palestina.

Pengesahan Undang-Undang

• Tindakan Parlemen Israel: Pada 28 Oktober 2024, parlemen Israel meloloskan undang-undang tersebut dengan 92 suara mendukung dan 10 menolak, meskipun mendapat keberatan dari komunitas internasional termasuk Amerika Serikat.

Dampak dan Kecaman Internasional

• Dampak di Jalur Gaza: Jika diterapkan, larangan ini diyakini akan menjadi pukulan bagi para pekerja kemanusiaan di Jalur Gaza, yang mana Israel mengendalikan pengiriman bantuan kemanusiaan.

• Kecaman dari UNRWA: Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengutuk keputusan tersebut sebagai “preseden yang berbahaya” dan sebagai kampanye untuk mendiskreditkan UNRWA yang hanya akan memperparah penderitaan rakyat Palestina.

• Keprihatinan AS: Sebelum voting diadakan, Amerika Serikat menyatakan keprihatinan mereka dan menegaskan peran penting UNRWA dalam mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Undang-undang ini, yang mengikuti serangkaian pengecaman Israel terhadap UNRWA, badan yang telah memberikan bantuan penting selama tujuh dekade terakhir, menuai berbagai reaksi dan kecaman dari berbagai pihak.