Eks Penyidik Setuju dengan Dewas terkait Nyali KPK yang Kecil, Ini 3 Sebabnya

Yudi Purnomo Harahap setuju dengan pernyataan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyatakan pimpinan KPK saat ini memiliki nyali kecil dalam memberantas korupsi. Menurut Yudi, yang merupakan mantan penyidik KPK, ada tiga alasan yang mendukung pernyataan Dewas tersebut: kurangnya independensi, riwayat kontroversial, dan kekurangan visi misi.

Alasan Dukungan Yudi:

1. Kurangnya Independensi: Pimpinan KPK takut menghadapi resiko dalam penanganan kasus karena kurang independen.

2. Riwayat Kontroversial: Tindakan dan ucapan kontroversial yang melanggar etika hingga pidana, seperti kasus tersangka korupsi yang melibatkan pimpinan KPK periode 2019-2024, terkesan tidak mencerminkan visi misi yang jelas.

3. Kekurangan Visi Misi: Ketidakterarahan dalam visi misi kepemimpinan menyebabkan minimnya prestasi dan kurangnya kepercayaan dari pegawai KPK, sehingga pimpinan tidak berani bertindak tegas.

Yudi menegaskan perlunya pimpinan KPK periode 2024-2029 untuk lebih independen, tidak memilih kasus, dan membangun hubungan erat dengan seluruh pegawai. Menurutnya, keberanian akan muncul jika pimpinan tidak terkooptasi, memiliki integritas, dan konsisten.

Penyindiran Dewas:

Dewan Pengawas KPK periode 2019-2024, diwakili oleh anggotanya Syamsuddin Haris, juga menyoroti kurangnya teladan dan konsistensi dalam penegakan integritas serta sinergisitas oleh pimpinan KPK saat ini. Dewas berharap agar pimpinan selanjutnya memiliki nyali besar dalam memerangi korupsi.